Een man staat naast de oude aanplant van Pandanus tectorius sol., variant 'djaksi-bener', op dessa Radjapolah in het district Tasikmalaja - date 1925 |
"hana nguni hana mangke - tan hana nguni tan hana mangke ; aya mah baheula henteu teu ayeuna - henteu mah baheula henteu teu ayeuna; hana tunggak hana watang - hana ma tunggulna aya tu catangna; Hana matunggulna aya nu catangna." (Amanat Galunggung)
Monday, 8 February 2010
Pandan Rajapolah tahun 1925
Posted by
TTD
at
15:11
Sunday, 7 February 2010
Kantor Asisten Komisaris di Tasikmalaya tahun 1921 (Foto)
Posted by
TTD
at
19:50
De bekendste Assistent-Resident uit de schone letteren is natuurlijk Max Havelaar, Assistent-Resident te Lebak, Residentie Bantam. Eduard Douwes Dekker, schrijvend onder het pseudoniem Multatuli, trad zelf in 1856 aan als Assistent-Resident van Lebak. De Assistent-Resident stond rechtstreeks onder de Resident en was doorgaans gevestigd in een ander Regentschap dan de laatste, vaak meer afgelegen dan de zetel van de Resident. Ook hij had, als hoogste Europese ambtenaar ter plaatse, in zijn eigen ressort veel te vertellen. Hij moest zich echter opstellen als de 'oudere broeder' van de Regent, wat weliswaar een zekere gezagsverhouding impliceerde, maar allerminst een ondubbelzinnig gezag. (P. Boomgaard, 2001).
Stasiun Tasikmalaya dan Si Kuwong (Foto)
Posted by
TTD
at
17:12
Stasiun Tasikmalaya adalah stasiun utama yang berada di jalan Stasiun No.1 Kota Tasikmalaya. Stasiun Tasikmalaya dibuka +/- tahun 1890 dan direnovasi lagi sekitar tanggal 20 Mei 1967. Peletakan batu pertama oleh kepala stasiun R.Sukardjo yang menjabat stasiun pada saat itu.
Pada tahun 1990-an kereta yang berhenti di stasiun ini hanya kereta ekonomi saja, tapi setelah Tasikmalaya menjadi kota administratif pada awal tahun 2000-an, kota ini menjadi kota termaju dan berkembang paling pesat di Priangan Timur. Maka sejak itu kereta kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi pun berhenti di stasiun ini untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Pada tahun 1990-an kereta yang berhenti di stasiun ini hanya kereta ekonomi saja, tapi setelah Tasikmalaya menjadi kota administratif pada awal tahun 2000-an, kota ini menjadi kota termaju dan berkembang paling pesat di Priangan Timur. Maka sejak itu kereta kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi pun berhenti di stasiun ini untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Subscribe to:
Posts (Atom)