Thursday 22 April 2010

Kawas Diseupah Badak Cipatujah

Banyak hutan di Jawa Barat memiliki nilai legendaris. Selain menjadi penyangga utama lingkungan, hutan-hutan tersebut juga menjadi sumber folklor atau cerita rakyat, yang tercatat dalam dongeng, kepercayaan lokal, babasan, dan paribasa.

Salah satunya Hutan yg memiliki hutan legendaris yaitu Leuweung Sancang di Garut, yg dmn banyak kisah mengandung kepercayaan (mitos) yang menganggap Sancang sebagai tempat tilem (menghilang) Prabu Siliwangi dan para pengikutnya bahkan menurut cerita rakyat, Prabu Siliwangi mindarupa (berubah wujud) menjadi harimau putih, sedangkan pengikutnya menjadi harimau belang-manjang yang disebut “maung sancang”. Yang masih tersisa dari Hutan Sancang ini mungkin hanya legenda dan mitos, yang juga mulai tergerus waktu.

Begitu pula dgn hutan di daerah Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Hutan ini telah sirna dari perbendaharaan geografi Tatar Sunda. Sebuah personifikasi “kawas diseupah badak cipatujah” ini menggambarkan keadaan benda yang hancur tak bersisa, hanya tinggal seupah (sepah) atau ampas. Satwa Badak yg menghuni Hutan di daerah Cipatujah pun sudah lenyap tak berbekas. Mungkin masih untung tercatat dalam babasan (peribahasa, red.) yang masih agak terpelihara turun-temurun.



shot on 31 January 1934 at Sindangkerta
Head of a male Javan rhino shot on 31 January 1934 at Sindangkerta (Cipatujah) in West Java. Specimen preserved in the Zoological Museum of Buitenzorg (Bogor) 
(from Sody, 1941, first published in Indonesia).

Seandainya Hutan Cipatujah sekarang msh ada ???

Sumber :
Foto - commons.wikimedia.org


Mengenai hal ini sudah diposting juga di Group TTD versi lama on April 22, 2010 at 3:51am

No comments:

Post a Comment

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...