Sunday 2 May 2010

Pers Tasik Tempo Doeloe

Dalam sejarah pers, Tasikmalaya pun punya tempat tersendiri. Di kota ini pernah terbit beberapa surat kabar dan majalah berpengaruh pada jamannya. Salah satunya adalah Al-Imtisal, yang terbit tahun 1925 sampai tahun1940.

Surat kabar ini diterbitkan 3 kali sebulan oleh Perkumpulan Guru Ngaji Tasikmalaya, dengan pelindung R.A.A. Wiratanoeningrat, bupati Tasikmalaya. Pada tahun 1934 pernah menjadi mingguan, tapi pada tahun 1936 kembali terbit 3 kali sebulan. Alamat redaksi dan administrasinya di rumah R.H.M. Saleh (Memed) yang dikenal sebagai Kiai Babakan Sumedang, di Stationweg 41A, Tasikmalaya.


Tahun 1940 surat kabar ini mulai dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi (hoofdredactie) yakni H.M. Zarkasie, yang beralamat di Jajaway. Sayang sekali, pada tahun berikutnya, Al-Imtisal tidak berlanjut terbit.

Dalam setiap nomornya “Soerat kabar agama Islam” ini berisi cukup lengkap. Mulai tulisan yang membahas fiqih, tafsir Al-Qur’an, ruang untuk menjawab pertanyaan pembaca seputar agama Islam, ruang untuk bacaan anak-anak, dll. Dalam Ensiklopedi Sunda disebutkan, bahwa sejak nomor pertama dimuat juga feuilleton (dongeng) Malik Sep bin Diyazin yang baru tamat setelah 406 kali muat (1925-1938). Setelah dongeng tersebut tamat, diganti dengan cerita Futuhusysyaam. Dalam setiap cerita yang dimuat banyak petikan ayat-ayat Al-Qur’an yang ditulis dalam huruf Arab disertai salinannya dalam Bahasa Sunda.

Selain Al-Imtisal, di Tasikmalaya juga pernah terbit Al-Moechtar, majalah bulanan berbahasa Sunda. Mulai terbit 1933, dan berhenti sekitar tahun 1940. Majalah yang ‘berkantor’ di Gunung Sabeulahweg, Tasikmalaya, ini diasuh oleh rengrengan kiai. Redaksinya adalah H.M. Pachroerodji, yang dikenal sebagai Kiai Sukalaya. Sedangkan administrasi dipegang oleh seorang guru madrasah Al Hidayah, H.M. Tadjoedin.

Para penulis yang membantu majalah ini antara lain
  1. H.M Sudja’i, ajengan Kudang Tasikmalaya; 
  2. R.H.M Dimjati, Ajengan Sukamiskin Bandung; 
  3. R.H.M Adjhoeri, ajengan Manonjaya; 
  4. H. Ahmad Sanusi, ajengan Tanahtinggi Batavia; 
  5. R. Achmad Hidajat, ajengan Cikoneng Ciamis; 
  6. H.M. Bakri, ajengan Cikalong Tasikmalaya, dll.

Majalah ini banyak memuat tafsir Al-Qur’an, hadis dengan terjemahannya, serta kutipan dari kitab Ihya Ulumuddin, Al-Barjanzi, Tuhfah, Burdah, Burhan, Riyadushshalihin, dll. Juga khutbah dan tanya jawab mengenai masalah agama. Selain itu dimuat juga hikayat Sayidina Ali, hikayat Hasib Karimuddin, dll, yang sebagian berbentuk dangding. Iklan? Tentu saja ada, meski terbatas pada iklan buku-buku agama dalam bahasa Sunda.

Surat kabar berbahasa Sunda Sipatahoenan, yang mula-mula terbit mingguan, terbit pertama kali tahun 1923 di Tasikmalaya, sebelum kemudian pindah ke Bandung sebagai pembawa suara Paguyuban Pasundan. Pada masa sebelum perang Sipatahoenan termasuk pers pergerakan nasional yang terkemuka, terutama karena berita-beritanya yang berani mengemukakan kenyataan kehidupan rakyat dan karena simpatinya yang terbuka saat Soekarno menghadapi pengadilan kolonial.

Saat pendudukan Jepang, Sipatahoenan dilarang terbit. Setelah pendudukan koran ini terbit kembali, tapi tidak bisa sesukses sebelumnya. Bahkan tahun 1967, Sipatahoenan yang mengandalkan subsidi kertas dari pemerintah, berhenti terbit karena subsidinya dihentikan. Upaya untuk menghidupkan kembali Sipatahoenan pernah dilakukan hingga tahun 1971 dengan pimpinan dan redaktur yang baru, namun tetap tidak bisa berlangsung lama.

Pada masa revolusi di Tasikmalaya juga pernah terbit Soeara Merdeka, surat kabar berbahasa Indonesia yang menyuarakan semangat kemerdekaan dan membela kepentingan RI yang baru diproklamirkan. Mulanya koran ini terbit di Bandung, 17 September 1945. Bulan November 1945, karena bencana banjir melanda Bandung, kantor redaksi pindah ke Jl. Galunggung No. 46 Tasikmalaya. Saat Belanda melakukan agresi militer I (21 Juli 1947) dan menduduki Tasikmalaya, koran yang dipimpin oleh Moh. Kurdi ini diberangus.

Sumber : 
http://nazaruddinazhar.blogspot.com/2009/10/pers-tasik-tempo-dulu.html
Penulis : Nazarudin Azhar

Info ini sudah di post juga di FB Group TTD versi lama on May 2, 2010 at 10:11am 

No comments:

Post a Comment

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...