Pada bulan September 1945 anggota-anggota teknik pesawat di Pangkalan Udara Andir Bandung mendapat berita, bahwa Pangkalan Udara Cibeureum Tasikmalaya telah berhasil dikuasai oleh para pemuda dan rakyat Tasikmalaya. Ini menjadi suatu kegembiraan dan kebanggan tersendiri bagi para insan dirgantara serta menimbulkan motivasi untuk segera memanfaatkan fasilitas yang ada.
Mungkin belum banyak orang yang mengetahui bahwa pesawat yang pertama kali terbang dengan registrasi merah putih, itu diperbaikinya di Lanud Cibeureum, Tasikmalaya.
Pesawat Merah Putih Mengudara
Berbekal kecintaan terhadap NKRI, tanggal 27 Oktober 1945 Basir Surya dan Tjarmadi, memperbaiki pesawat Curen peninggalan Jepang yang rusak dengan peralatan seadanya hingga pesawat tersebut berhasil hidup kembali dan diberi identitas RI dengan tanda Merah Putih (pesawat yang semula memiliki bulatan berwarna merah sebagai lambang bendera Jepang, lalu diberi warna putih pada bulatan tsb), kemudian pesawat yang sudah diberi identitas RI diterbangkan dari Pangkalan Udara Cibeureum menuju Jogyakarta oleh pilot Adisutjipto dan itulah pertama kali pesawat dengan bendera merah putih terbang mengelilingi lapangan terbang Maguwo Yogyakarta.
Pesawat Cureng dengan identitas merah putih berbentuk bulat dan nomor registrasi 62 serta TJ di ekor pesawat |
Pembentukan Lanud Wiriadinata
Pembukaan Pangkalan Udara Cibeureum Tasikmalaya dilaksanakan pada tanggal 13 April 1946 dengan diadakan pameran dan pekan penerbangan untuk memasyarakatkan minat dirgantara serta penerbangan formasi dengan route Yogyakarta-Tasikmalaya-Wirasaba-Sala-Madiun-Malang pada tanggal 15 April 1946, dengan penerbangnya ; Husein Sastranegara, Tugiyo, Santoso dan Wim Prajitno. Penerbangan formasi selanjutnya tanggal 10 Juni 1946 dengan 5 pesawat Cureng dan Pangkalan Udara Maguwo menuju Pangkalan Udara Cibeureum, dengan penerbangnya:
- Komodor Muda Udara A. Adisoetjipto dan Opsir Udara II Husein Sastranegara
- Komodor Muda Udara Prof. Dr Abdurahman Saleh dan OMU III Toeloes Martoatmodjo
- Opsir Udara II H. Sujono dan OMU III Kaswan
- Opsir Udara II Iman Suwongso Wirjosaputro dan Opsir Udara III Sunarjo
- Opsir Udara II Iswahjudi dan Opsir Udara III Makmur Suhodo.
Opsir Muda Udara (OMU) I Basir Surya diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Cibeureum yang pertama dengan Surat Keputusan No. 33/Peng tanggal 30 Nopember 1946 yang merangkap sebagai Kepala Tekhnik Udara. Sedangkan serah terima lapangan udara Cibeureum dilaksanakan setelah diadakan perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Belanda KNIL pada tahun 1950.
Pada tahun 1970-an Pangkalan Udara Cibeureum Tasikmalaya ini, pernah digunakan untuk penerbangan sipil oleh maskapai penerbangan Bouraq dengan rute Bandung-Tasikmalaya-Cilacap. Namun, usaha itu berhenti karena tingkat okupansi pesawat yang tidak memadai. .
Pada hari Kamis tanggal 12 September 2001, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hanafie Asnan meresmikan penggantian nama Pangkalan Udara Cibeureum Tasikmalaya menjadi Lanud Wiriadinata dengan Surat Keputusan Nomor Skep/100/IX/2001 tanggal 12 September 2001 tentang Penggantian nama Lanud Tasikmalaya menjadi Wiriadinata.
Penggantian nama tersebut berasal dari usulan Paguyuban Masyarakat Pasundan mengingat besarnya jasa Wiriadinata selama masa revolusi pembangunan TNI AU sejak 1946.
Saat ini Landasan Udara Wiriadinata berfungsi sebagai pangkalan udara TNI Angkatan Udara
Siapakah Wiriadinata itu?
Marsda (Pur) RHA Wiriadinata kelahiran 15 Agustus 1920 di Situraja, Sumedang itu pernah menjadi Panglima Komando Pasukan Gerak Cepat (PGT) dan Panglima Komando Gabungan Pendidikan Paratrop. Selain itu juga pernah menjadi Wakil Gubernur DKI, dan anggota Dewan Pertimbangan Agung.
Inilah sejarah singkat Tentang Lanud Wiriadinata, semoga info ini bisa bermanfaat & kita bisa jadi lebih mengetahuinya.
Referensi :
- http://www.angkasa-online.com/12/01/cakra/cakra1.htm
- http://www.kompas.com/kompas-cetak/0505/23/Jabar/1767450.htm
Sumber Foto : http://tni-au.mil.id/content/pesawat-cureng
dipost juga ke Group TTD tanggal 20 June 2010, at 7:59pm
No comments:
Post a Comment