Tuesday 13 July 2010

Kongres Koperasi Pertama di Tasikmalaya

Menjelang penyelenggaraan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya tgl 11-14 Juli 1947,para pemimpin Gerakan Koperasi di Jawa Barat (Priangan) menetapkan untuk mengirim utusan ke Yogyakarta (Ibukota RI). Utusan tsb terdiri dari Niti Soemantri, Kastura, Much Muchtar dan Kyai Lukman Hakim.

Mereka bermaksud untuk menemui Bung Hatta, yang bukan saja dihormati sbg Wakil Presiden, tetapi jg sbg ahli ekonomi dan penganjur Gerakan Koperasi.

Dalam pertemuan tsb dibicarakan tentang berbagai masalah yg dihadapi para Gerakan dlm mengembangkan koperasi, khususnya di daerah Jawa Barat. Pada umumnya, usaha yg telah dilaksanakan sesuai dgn yg diharapkan Bung Hatta.

Selain bertemu dgn Bung Hatta, utusan Gerakan Koperasi Priangan juga menemui RS Soeria Atmadja (Kepala Jawatan Koperasi Pusat) yg berkedudukan di Magelang dan RM Margono Djojohadikusumo (Presiden Direktur Bank Negara Indonesia).

Dengan RM Margono, utusan Gerakan Koperasi Priangan sependapat, bahwa untuk kepentingan Gerakan Koperasi Indonesia, sebelum gerakan dapat mewujudkan usaha-usahanya sendiri, pada Bank Negara Indonesia akan diadakan “Kamar Koperasi”, yang bertugas untuk menyelenggarakan kredit bagi gerakan koperasi di seluruh Indonesia.


Melalui persiapan tsb, maka Pusat Koperasi Priangan Mengambil Prakarsa untuk menyelenggarakan kongres koperasi pertama di Tasikmalaya. Dengan pertimbangan, karena kota tsb termasuk daerah yg paling aman. Pengurus Pusat Koperasi Priangan yg sebenarnya berkedudukan di Bandung juga mengungsi ke Tasikmalaya. Pada waktu itu Tasikmalaya merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat untuk sementara.

Kongres berlangsung di Gedung Pabrik Tenun Perintis milik Pusat Koperasi Kabupaten Tasikmalaya yg terletak di Jl. Ciamis No. 40. (sekarang Jl. Moch. Hatta Kota Tasikmalaya)

Peserta kongres berjumlah sekitar 500 orang yg merupakan utusan koperasi-koperasi di Jawa-Madura, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.

Pelaksanaan kongres dipercayakan kpd Pusat Koperasi Kabupaten Tasikmalaya (PKKT). Pada Kongres Koperasi I tsb, pagi harinya diletakkan batu pertama Tugu Koperasi, (Pembangunannya dilaksanakan awal tahun 1950), siang harinya diadakan pameran hasil kerajinan koperasi Kabupaten Tasikmalaya di Ruang Kongres.

Situasi tanah air setelah Kongres Koperasi I, di beberapa daerah masih tetap diwarnai pertempuran melawan Belanda bahkan beberapa hari setelah kongres, Tasikmalaya mengalami pemboman Belanda, sehingga keputusan kongres praktis tidak bisa dilaksanakan. Meski begitu, kpd para pemimpin/calon pemimpin koperasi desa di karesidenan-karesidenan Jawa, masih sempat diberikan kursus koperasi oleh Jawatan Koperasi.

Menurut catatan, Jumlah koperasi pd saat itu ada 2.160, tetapi kegiatan ini juga berhenti dengan adanya aksi militer II oleh Belanda pada 19 Desember 1948, menyusul peristiwa Madiun pada September 1948. Masa setelah pemulihan kedaulatan dan terbentuknya Negara Kesatuan (1950), ditandai dengan upaya Gerakan Koperasi untuk bangkit kembali dari kehancurannya, akibat peperangan yg terus menerus. [1]

Melihat dari tingginya nilai sejarah Koperasi di Kota Tasikmalaya. Walkot Tasikmalaya dalam sambutannya di acara Apel Pagi yg dirangkaikan dgn Peringatan Hari Koperasi ke-63 Tingkat Kota Tasikmalaya dan pemberian Penghargaan kpd Koperasi Berprestasi berharap agar koperasi dijadikan wahana dan ujung tombak dlm upaya meningkatkan penggunaan produksi dlm negeri, khususnya produk lokal dari Tasikmalaya.

Dan dlm upaya meningkatkan peran koperasi, Pemerintah Kota Tasikmalaya mempunyai target agar setiap kelurahan mulai tahun dpn sdh secara lengkap memiliki Koperasi Syariah yg berkualitas, sehingga setiap potensi dan pd tingkat tertentu kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi oleh koperasi.

Walkot jg berpesan untuk membangun lagi koperasi yg terdapat di Kota Tasikmalaya khususnya baik yg sdh maju atau yg hidup segan mati tak mau supaya betul2 kembali hidup krn jati diri Tasikmalaya adalah Kota Koperasi.

"Dengan koperasi yg sehat mari cegah praktek ekonomi liberal, mengikis lintah darat dan rentenir." [2]


Referensi :

[1] Tim Humas Pemkot Tasikmalaya.
[2] Koran RADAR TASIKMALAYA, Tgl 12 Juli 2010 / 29 Rajab 1431 H, Hal. 10

****

dipostkan juga ke Group TTD tanggal 13 July 2010 at 8:07am

No comments:

Post a Comment

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...