Sunday 16 October 2011

Balik Mipih : Damasteel dari Manonjaya

Balik Mipih si Maung 
(Foto oleh: Budi.nitro/flickr.com)
Berbicara mengenai pedang Damaskus, mungkin akan mengarah pada mitos pedang yang digunakan pada Perang Salib. Ketika itu, tentara Eropa banyak yang terkejut dengan kekuatan pedang yang digunakan bangsa Arab dan Persia, lantaran baju zirah dan perisai yang mereka kenakan dapat dengan mudah ditembus oleh pedang bangsa Arab dan Persia tersebut.

Tak heran jika pedang tersebut menjadi incaran perampok ketika saudagar arab melintas di kawasan mereka. Bukan untuk merampas barang dagangannya, tetapi ada yang lebih berharga dari itu. Ialah pedang Damaskus. Konon dapat merobek sutra yang dijatuhkan ke atasnya dan dengan mudah memotong pedang lawan tanpa mengalami kerusakan apapun.


Kiranya, itulah sedikit gambaran kehebatan pedang Damaskus. Pedang yang dibuat dari baja yang diolah secara khusus sehingga memiliki permukaan yang sangat kuat dan dan tajam. Pedang tersebut memiliki alur urat-urat yang menyerupai aliran air atau urat pada potongan kayu. 

Pada dasarnya baja jenis ini adalah hasil gabungan beberapa lembar baja dengan kandungan karbon yang berbeda-beda yang ditempa menjadi satu (makin tinggi kandungan karbon, cenderung makin gelap warnanya) sehingga menghasilkan urat-urat damascus. Kekasan dari hasil metalurgi tersebut melekat kuat dengan damaskus hingga orang-orang menyebutnya damasteel atau baja dari damaskus. Jika dilihat sepintas, damasteel mirip dengan pamor yang ada pada keris-keris di nusantara. Namun alur urat-urat yang terdapat pada damasteel bukanlah hasil dari teknik pelipatan berbagai jenis logam seperti yang terdapat pada keris.

Damasteel sekarang sudah langka. Akan tetapi, peninggalan-peninggalan dari logam ini tersebar di berbagai museum di Dunia.

Kehebatan damasteel mungkin telah menggerakan para ahli metalurgi untuk membuat logam yang berkekuatan serupa. Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, secara turun-temurun dari zaman “penjajahan Belanda” telah menancapkan bendera eksistensinya tentang persoalan pembuatan pedang, golok, dan senjata lainnya. Selain digunakan oleh para tentara Belanda, hasil pandai besi dari Manonjaya tersebut sering digunakan oleh “jawara-jawara” Sunda yang sering menguji kekuatan goloknya. Golok dari Manonjaya tersebut terkenal lebih kuat dan tidak mudah patah.

Teknik yang digunakan adalah balik mipih. Metodenya dengan melaminasi beberapa macam baja berbagai ukuran dalam satu bilah. Secara sederhana, teknik balik mipih ini memadukan logam lunak dan logam keras yang dilipat, ditempa, dilipat lagi, ditempa lagi, terus menerus hingga tercipta jutaan lapisan tipis logam keras dan logam lunak tersebut. Hasil dari pelipatan beberapa jenis logam tersebut membuat kandungan karbon menjadi merata dan membuat bilah menjadi lebih kuat.

Keras atau lunaknya baja dapat diukur dari kandungan karbon yang dimilikinya. Semakin banyak kandungan karbon yang dimiliki baja tersebut menandakan semakin keras juga baja tersebut. Selain itu, dapat pula dilihat dari warna, semakin gelap maka cenderung semakin keras. Tetapi ukuran kekerasannya diukur sampai batas-batas tertentu. Karena terlalu keras juga sebenarnya tidak bagus, terutama untuk pedang. Pedang yang baik adalah pedang yang tajam sekaligus lentur.

Tidak hanya ketajaman dan kekuatan yang dimiliki oleh balik mipih, urat-urat yang dihasilkan dari proses pelipatan baja karbon tersebut dapat memberikan sisi estetis. Hasil akhir dari teknik balik mipih ini akan menghasilkan bilah logam yang memiliki semacam tanda air seperti yang terdapat padadamasteel. Hal ini pula yang membuat balik mipih tak hanya digunakan sesuai pungsi praktisnya, tetapi sebagai barang koleksi.

Jika boleh menyederhanakan proses pembuatan balik mipih, maka proses pembuatannya ada di antaradamasteel dan pembuatan katana di Jepang. Hanya saja balik mipih tidak memiliki baja inti didalam bilahnya seperti yang dimiliki katana.

Kekuatan balik mipih tidak dapat dipandang sebelah mata. Kemampuan bilahnya terkenal hampir ke seantero dunia. dapat digunakan untuk mencincang paku atau logam-logam lainnya dengan mudah.

Sumber :
Balik Mipih: Damasteel Dari Sunda
http://wacananusantara.org/balik-mipih-damasteel-dari-sunda/

Sumber Rujukan :
- Pisau Damaskus
http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/2273-Pisau-Damaskus

- “Balik Mipih” yang Kian Mendunia http://regional.kompas.com/read/2011/05/05/04050864/.Balik.Mipih.yang.Kian.Mendunia

- A Moro Kriss with a Blade of Unusual Construction http://www.vikingsword.com/vb/showthread.php?t=15223

No comments:

Post a Comment

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...